Karunia Swandarini

Tidak ada yang istimewa mengenai seorang Karunia Swandarini. Siapakah dia? Ya, dia itu adalah Saya, yang lebih dikenal dengan sapaan Ma'am Rini. Saya mengajar bahasa Inggris untuk pertama kalinya di SMA Negeri 19 Bandung sebagai guru honorer. Banyak sekali ilmu dan pengalaman yang saya peroleh di sekolah ini. Sekolah selanjutnya adalah SMA Negeri 2 Bandung. Di sekolah ini, saya merasa beruntung karena bisa merasakan mengajar di salah satu sekolah favorit di Kota Bandung. Yang saya rasakan di sekolah ini adalah manajemen sekolah yang bagus. Sekolah yang mengorganisasikan institusinya dengan baik. Sekolah selanjutnya adalah SMA BPI Bandung dan SMP Negeri 11 Bandung. Di kedua sekolah ini saya memperoleh pengalaman yang berbeda lagi. Di sini sikap dan mental sebagai guru bahasa Inggris lebih terasah lagi.

Pada tahun 2006, saya, Alhamdulillah menjadi guru PNS yang ditugaskan di SMA Negeri 5 Cimahi. Sekolah ini benar-benar unik karena memiliki dua lokasi yang betul-betul terpisah letaknya. Jarak antar lokasi sekitar 1 km. Kelas X dan XI berada di lokasi yang sama, sementara kelas XII di lokasi yang berbeda. Jadi bisa dibayangkan jika saya harus mengajar di kelas X dan XII, maka saya harus bolak-balik di dua lokasi tersebut.

Tahun 2012, Alhamdulillah saya memperoleh Sertifikat Guru. Antara bahagia dan bingung melanda perasaan saya. Di satu sisi saya bisa memperoleh TPG (Tunjangan Profesi Guru) namun untuk memperolehnya saya harus memenuhi 24 jam tatap muka. Inilah yang membuat saya harus mengambil langkah mengajar di SMA Negeri 1 Cipeundeuy Kabupaten Bandung. Perjuangan yang sangat menantang dan menyenangkan untuk saya pribadi. Pada saat harus mengajar di SMA Negeri 1 Cipeundeuy, saya harus berangkat terkadang sebelum subuh. Hal itu dikarenakan tempat saya tinggal saya jauh dari sekolah tersebut. Dari awal tahun pelajaran 2014 awal hingga akhir tahun pelajaran 2015/2016, saya bersama teman-teman senasin menjalani kegiatan tersebut dengan senang hati.

Saya juga pernah mengajar di SMA Negeri 6 Bandung, walaupun hanya satu semester. Hanya satu semester, karena saya memasuki babak baru yaitu menjadi guru SILN di Riyadh. Saya menuliskan tentang menjadi guru SILN tersebut di sini.

Demikian sedikit tentang saya, yang mungkin tidak jauh berbeda dengan pembaca disini. Tidak ada yang istimewa.